Blog KHOIRUL UMAM, LINK : PENDMA JATIM, PENDMA KAB. MALANG, PAIS KAB. MALANG, PENDMA DAN PAIS KAB. KEDIRI, KEMENAG PUSAT, PGRI, UIN MALANG,etc.

Selasa, 15 Oktober 2013

Belajar Dari Sang Leluhur

Nabiullah Ibrahim AS., adalah leluhur Nabi Kita Muhammad SAW. Beliau memberikan banyak teladan yang patut kita tiru. Diantara sekian banyak teladan itu, satu yang amat berkesan, yakni kisah "Pengurbanan" nabi "Ismail AS". 
Bayangkan saja, tatkala Nabi Ibrahim AS memohon pada Allah agar diberikan Dzurriyatan Thoyyibah, lama sekali Allah SWT mengabulkannya. Namun Beliau tetap sabar. "Segala puji bagi Allah yang telah menganugerahkan kepadaku di hari tua (ku) Ismail dan Ishaq. Sesungguhnya Tuhanku, benar-benar Maha mendengar (memperkenankan) doa. (QS. Ibrahim 39)

Puncaknya, ketika keturunan telah Allah SWT berikan, e... ujung-ujungnya di suruh menyembelih. Andai itu terjadi pada kita, apakah kita mampu melakukannya???

Allah juga menceritakan pelaksanaan qurban yang dilakukan nabi Ibrahim as.
رَبِّ هَبْ لِي مِنَ الصَّالِحِينَ ﴿١٠٠﴾ فَبَشَّرْنَاهُ بِغُلَامٍ حَلِيمٍ ﴿١٠١﴾ فَلَمَّا بَلَغَ مَعَهُ السَّعْيَ قَالَ يَا بُنَيَّ إِنِّي أَرَى فِي الْمَنَامِ أَنِّي أَذْبَحُكَ فَانظُرْ مَاذَا تَرَى قَالَ يَا أَبَتِ افْعَلْ مَا تُؤْمَرُ سَتَجِدُنِي إِن شَاء اللَّهُ مِنَ الصَّابِرِينَ ﴿١٠٢﴾ فَلَمَّا أَسْلَمَا وَتَلَّهُ لِلْجَبِينِ ﴿١٠٣﴾ وَنَادَيْنَاهُ أَنْ يَا إِبْرَاهِيمُ ﴿١٠٤﴾ قَدْ صَدَّقْتَ الرُّؤْيَا إِنَّا كَذَلِكَ نَجْزِي الْمُحْسِنِينَ ﴿١٠٥﴾ إِنَّ هَذَا لَهُوَ الْبَلَاء الْمُبِينُ ﴿١٠٦﴾ 

وَفَدَيْنَاهُ بِذِبْحٍ عَظِيمٍ ﴿١٠٧﴾ وَتَرَكْنَا عَلَيْهِ فِي الْآخِرِينَ ﴿١٠٨﴾
“Ya Tuhanku, anugrahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang yang shaleh. (100). Maka Kami beri dia kabar gembira dengan seorang anak yang amat sabar.(101). Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata. ‘Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!’ Ia menjawab, ‘Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar’. (102). Tatkala keduanya telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya atas pelipis(nya), (nyatalah kesabaran keduanya). (103). dan Kami panggillah dia, ‘Hai Ibrahim, (104). Sesungguhnya kamu telah membenarkan mimpi itu Sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. (105). Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata. (106). dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar. (107). Kami abadikan untuk Ibrahim itu (pujian yang baik) di kalangan orang-orang yang datang kemudian, (108)’.” (QS. Ash-Shaaffat [37] : 100-108)

Jadi, Nabi Ibrahim benar-benar patuh kepada Allah SWT, meski perintah itu sulit diterima akal sehat secara umum. Nabi Isma'il AS benar-benar Ikhlas dan khusnudzon kepada Allah SWT. Pelajaran inilah yang seharusnya kita petik dari peristiwa "Kurban" ini.


"Selamat Hari Raya 'Iedul Adh-ha 1434 H, Semoga Allah menerima Kurban Kita sekalian"

Tidak ada komentar: